Bismillahirrahmanirrahim | Berkata Abdullah ibnu Abbas radhiallahu 'anhu: "Tidaklah datang kepada manusia suatu tahun yang baru melainkan mereka pasti akan membuat bid'ah baru dan mematikan sunnah sehingga hiduplah bid'ah dan matilah sunnah." Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhdhah di dalam kitab Al Bida' wan Nahyu 'anha | Berkata Sufyan Ats Tsauri rahimahullahu ta'ala: "Bid'ah lebih disukai Iblis daripada maksiat karena maksiat akan ditaubati sedangkan bid'ah tidak akan ditaubati." Diriwayatkan oleh Al Baghawi di dalam kitab Syarhus Sunnah (1/216) | Berkata Sufyan bin Uyainah rahimahullahu ta'ala: "Barangsiapa yang rusak dari kalangan ulama kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ulama Yahudi dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ahli ibadah Nasrani." |

Senin, 07 Januari 2013

Hukum Memanjangkan Rambut bagi Lelaki

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum. Saya mau bertanya apakah lelaki itu boleh berambut panjang? Terima kasih sebelumnya.

Jawaban:

Wa'alaikumussalam warahmatullah.

Pada asalnya seorang lelaki boleh memanjangkan rambutnya. Dalilnya adalah hadits:

كَانَ يَضْرِبُ شَعَرُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْكِبَيْهِ

“Rambut Nabi صلى الله عليه وسلم menyentuh pundaknya.” [HR Al Bukhari (5904) dan Muslim (2337)]

Imam Al Bukhari meriwayatkan hadits di atas dari Anas bin Malik sedangkan Imam Muslim meriwayatkan dari Al Bara` bin ‘Azib radhiallahu ‘anhuma.

Dari Al Bara’ bin ‘Azib radhiallahu ‘anhu, dia berkata:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم رجلا مربوعا بعيد ما بين المنكبين عظيم الجمة إلى شحمة أذنيه

“Rasulullah صلى الله عليه وسلم itu adalah seseorang yang memiliki tinggi badan sedang, pundaknya lebar, rambutnya lebat panjang sampai ke kedua cuping telinganya.” [HR Muslim (2337)]

Kedua hadits di atas menunjukkan bahwasanya seorang lelaki itu boleh memanjangkan rambutnya. Bila dia memanjangkan rambutnya dengan tujuan untuk mencontoh amalan Rasulullah صلى الله عليه وسلم maka insya Allah dia mendapatkan pahala atas niatnya tersebut.

Akan tetapi, jika tujuan dia memanjangkan rambut adalah untuk tujuan-tujuan yang diharamkan maka hukumnya menjadi terlarang pula. Misalnya dia memajangkan rambut untuk memamerkan keindahan rambutnya, untuk meniru kaum wanita, meniru gaya rambut tokoh kafir yang diidolakannya (penyanyi, olahragawan, binatang film, dsb) maka ini hukumnya adalah haram.  Dalilnya adalah hadits Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu, dia berkata:

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنْ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنْ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

“Rasulullah صلى الله عليه وسلم melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.” [HR Al Bukhari (5885)]

Dalam hadits yang lain:

من تشبه بقوم فهو منهم

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka.” [HR Abu Daud (40321) dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhu. Hadits hasan.]

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata di dalam kitab Zadul Ma’ad (1/167): “Rambut beliau (Nabi صلى الله عليه وسلم) panjangnya antara pundak dan cuping telinga. Rambut panjangnya itu menyentuh cuping telinganya.”

وبالله التوفيق

Jumlah tampilan:



Anda memiliki tugas menerjemahkan artikel berbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dan tidak memiliki waktu untuk mengerjakannya? Kunjungi TransRisalah : Jasa Pengetikan dan Terjemah Bahasa Arab-Indonesia !